ILMUWAN identik dengan seseorang yang memiliki keahlian di bidang tertentu, yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Tidak sedikit rupanya, orang-orang yang bergelut dengan ilmu pengetahuan, kemudian mendapatkan Hidayah untuk bisa menerima kebenaran Al-Qur'an.
Berikut ini 5 ilmuwan yang akhirnya memeluk Islam karena Penelitian ilmiah yang mereka lakukan:
1. PENELITI MUMMY FIR'AUN
Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir'aun. Ia merupakan Ahli Bedah asal Perancis yang Lahir pada 19 Juli 1920.
Maurice Bucaille kemudian menjadi Pemimpin Ahli Bedah sekaligus Penanggung Jawab utama dalam penelitian tentang Mummy.
Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisa-sisa Garam yang terdapat didalam tubuh Mummy adalah petunjuk bahwa Firaun meninggal karena tenggelam di laut.
Jasad Firaun yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan.
Jasad Firaun yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan.
Namun hal ini tetap mengganjal logika sang Profesor. Bagaimana jasad mumi yang sudah tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi lainnya?
Hal tersebut sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di dalam Al-Qur'an bahwa dia mati karena ditelan ombak.
Bucaille kemudian merilis Laporannya yang Berjudul :
"Les Momies des Pharaons et la midecine"
(Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern).
Ia lalu mendengar kabar dari Umat Islam bahwa mereka (Umat Islam) tidak terkejut Mendengar Hasil penelitiannya tersebut, karena jauh sebelumnya Al-Qur'an sebenarnya telah Mengisahkan cerita tenggelamnya Firaun di Lautan. Sehingga ia pun penasaran dan mencari tahu Kebenaran berita tersebut.
Setelah mencari Riwayat di berbagai Kitab termasuk Taurat dan Bible, hanya Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kematian Fir'aun secara jelas, sehingga Bucaille memantapkan diri memeluk Agama Islam.
Sebelumnya ia menemui sejumlah ilmuwan Autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah satu Ayat dalam Al-Qur'an, yaitu Al Qur'an Surah Yunus Ayat 92:
فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُون
Artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,"
Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang Mualaf.
2. JACQUES YVES COSTEAU
Jacques-Yves Cousteau adalah perwira di AL Prancis, oseanografer, dan peneliti serta anggota Académie française. Jacques-Yves Cousteau lahir di Prancis pada 11 Juni 1910 dan meninggal dunia di Paris pada 25 Juni 1997.
Hal tersebut sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di dalam Al-Qur'an bahwa dia mati karena ditelan ombak.
Bucaille kemudian merilis Laporannya yang Berjudul :
"Les Momies des Pharaons et la midecine"
(Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern).
Ia lalu mendengar kabar dari Umat Islam bahwa mereka (Umat Islam) tidak terkejut Mendengar Hasil penelitiannya tersebut, karena jauh sebelumnya Al-Qur'an sebenarnya telah Mengisahkan cerita tenggelamnya Firaun di Lautan. Sehingga ia pun penasaran dan mencari tahu Kebenaran berita tersebut.
Setelah mencari Riwayat di berbagai Kitab termasuk Taurat dan Bible, hanya Al-Qur'an yang menjelaskan tentang kematian Fir'aun secara jelas, sehingga Bucaille memantapkan diri memeluk Agama Islam.
Sebelumnya ia menemui sejumlah ilmuwan Autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah satu Ayat dalam Al-Qur'an, yaitu Al Qur'an Surah Yunus Ayat 92:
فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُون
Artinya: "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami,"
Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang Mualaf.
2. JACQUES YVES COSTEAU
Jacques-Yves Cousteau adalah perwira di AL Prancis, oseanografer, dan peneliti serta anggota Académie française. Jacques-Yves Cousteau lahir di Prancis pada 11 Juni 1910 dan meninggal dunia di Paris pada 25 Juni 1997.
Bersama Emile Gagnan ia bertanggung jawab membuka mata manusia pada dunia bawah air. Jacques Yves adalah seorang Ahli Oceanografer dan Ahli Selam terkemuka dari perancis.
Tanpa sengaja setelah Menyelam hingga Dasar Laut, ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang Muslim dan menceritakan fenomena itu. seorang muslim itu memberitahukan pada Jacques pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan dalam surat Ar Rahman Ayat 19-20:
مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ، بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
Artinya: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing,"
Mendengar ayat-ayat Alquran itu, Costeau kagum dan dikatakan ia memeluk Islam.
3. FIDELMA O’LEARY
Fidelma O'leary merupakan Ahli neurologi yang berasal dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Ia mendapatkan Hidayah ketika Meneliti Saraf Otak Manusia.
Saat ia melakukan penelitian, ia menemukan bahwa beberapa urat saraf di otak manusia tidak dapat dimasuki oleh darah. Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
Ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak, kecuali ketika seseorang menempatkan Posisi kepala dibawah/lantai seperti melakukan Gerakan Sujud.
Setelah diketahuinya hal tersebut, ia Mengamati bahwa hanya dalam Gerakan Ibadah Umat Muslim yang Melakukan Sujud minimal 5 kali sehari.
Ia Menyimpulkan Ini menunjukkan bahwa bila seseorang tidak melakukan Shalat, maka Otak tidak dapat menerima darah yang cukup untuk dapat berfungsi secara Normal.
Dalam Hatinya berkata, jika Tuhan yang menciptakan Otak dan Fungsi-fungsinya yang harus terpenuhi. Maka Pasti Tuhan yang sama pula Memerintahkan Ibadah Shalat dengan Gerakan Sujud demi Memenuhi Fungsi Bagian Otak yang Harus di Aliri oleh Darah.
Maka dengan Keyakinan yang Teguh ia memutuskan menjadi mualaf, dan masuk islam.
4. TUMBUHAN BERTASBIH
Majalah sains, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkap hasil penelitian yang dilakukan tim ilmuwan Amerika Serikat. Tim meneliti suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia.
Tanpa sengaja setelah Menyelam hingga Dasar Laut, ia menemukan beberapa kumpulan mata air tawar yang tidak bercampur dengan air laut. Seolah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Lalu, suatu hari ia bertemu dengan seorang Muslim dan menceritakan fenomena itu. seorang muslim itu memberitahukan pada Jacques pada ayat Alquran tentang bertemunya dua lautan dalam surat Ar Rahman Ayat 19-20:
مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ، بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ
Artinya: "Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing,"
Mendengar ayat-ayat Alquran itu, Costeau kagum dan dikatakan ia memeluk Islam.
3. FIDELMA O’LEARY
Fidelma O'leary merupakan Ahli neurologi yang berasal dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Ia mendapatkan Hidayah ketika Meneliti Saraf Otak Manusia.
Saat ia melakukan penelitian, ia menemukan bahwa beberapa urat saraf di otak manusia tidak dapat dimasuki oleh darah. Padahal, setiap inci otak manusia memerlukan suplai darah yang cukup untuk bisa berfungsi secara normal.
Ia menemukan bahwa darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak, kecuali ketika seseorang menempatkan Posisi kepala dibawah/lantai seperti melakukan Gerakan Sujud.
Setelah diketahuinya hal tersebut, ia Mengamati bahwa hanya dalam Gerakan Ibadah Umat Muslim yang Melakukan Sujud minimal 5 kali sehari.
Ia Menyimpulkan Ini menunjukkan bahwa bila seseorang tidak melakukan Shalat, maka Otak tidak dapat menerima darah yang cukup untuk dapat berfungsi secara Normal.
Dalam Hatinya berkata, jika Tuhan yang menciptakan Otak dan Fungsi-fungsinya yang harus terpenuhi. Maka Pasti Tuhan yang sama pula Memerintahkan Ibadah Shalat dengan Gerakan Sujud demi Memenuhi Fungsi Bagian Otak yang Harus di Aliri oleh Darah.
Maka dengan Keyakinan yang Teguh ia memutuskan menjadi mualaf, dan masuk islam.
4. TUMBUHAN BERTASBIH
Majalah sains, Journal of Plant Molecular Biologies mengungkap hasil penelitian yang dilakukan tim ilmuwan Amerika Serikat. Tim meneliti suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga manusia.
Suara itu keluar dari tumbuhan dan peneliti merekamnya dengan alat perekam canggih. Dari alat perekam itu, getaran ultrasonik diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat dipantau di monitor.
Para ilmuwan ini kabarnya membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti Muslim.
Sungguh Mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk Lafadz Allah. Para ilmuwanpun kagum dengan apa yang mereka saksikan.
Para ilmuwan ini kabarnya membawa hasil penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah peneliti Muslim.
Sungguh Mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk Lafadz Allah. Para ilmuwanpun kagum dengan apa yang mereka saksikan.
Akhirnya Peneliti Muslim menjelaskan bahwa sebenarnya suara tumbuhan tersebut Sedang Bertasbih Sesuai penjelasan dalam Al-Qur'an
Dalam Alquran Surah Al Isra ayat 44, Allah SWT berfirman:
تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبْعُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ وَإِن مِّن شَىْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Artinya: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun."
Peneliti Muslim memberikan Hadiah berupa Mushaf Al-Qur'an dan terjemahanya kepada Profesor William, salah satu anggota Tim peneliti Inggris.
Pada suatu kesempatan, sang Profesor mengatakan bahwa dalam hidupnya, ia belum pernah menemukan fenomena semacam ini.
"Dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi, satu-satunya tafsir yang bisa kita temukan adalah dalam Al-Qur'an. Hal ini tidak memberikan pilihan lain buatku selain mengucapkan Syahadatain,"
~Profesor William~
5. Leopold Werner Ehrenfels
Rasa ketertarikannya tersebut ia wujudkan dengan mengunjungi Balkan Eropa bagian tenggara dan Turki ketika dewasa. Pada saat itu ia biasa ikut salat berjamaah, walaupun belum beragama Islam.
Ia pun pada akhirnya memeluk Islam pada tahun 1927 dan mengganti namanya menjadi Baron Omar Rolf von Ehrenfels.
Sebelum masuk Islam, Leopold meneliti tentang wudhu dan menemukan fakta-fakta terkait pusat saraf yang paling peka dari tubuh manusia. Letak pusat saraf tersebut ternyata ditemukan di dahi, tangan dan kaki dan sangat sensitif ketika terkena air.
Jika membasuh air pada titik-titik pusat saraf tersebut, maka bisa memelihara kesehatan, Leopold pun merekomendasikan bahwa wudhu tidak hanya untuk orang Muslim saja. Perintah berwudhu dalam salat terdapat dalam Alquran Q.S. Al-Maidah Ayat 6:
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."
Demikian ulasan yang bisa saya rangkum, sedikit banyak kesalahan, di sebabkan dangkalnya ilmu pengetahuan saya, maka dari itu mohon di koreksi dan jangan lupa kasih komentar di bawah untuk saya perbaiki, Terima kasih.
Wallahu A'lam.
Sebelum masuk Islam, Leopold meneliti tentang wudhu dan menemukan fakta-fakta terkait pusat saraf yang paling peka dari tubuh manusia. Letak pusat saraf tersebut ternyata ditemukan di dahi, tangan dan kaki dan sangat sensitif ketika terkena air.
Jika membasuh air pada titik-titik pusat saraf tersebut, maka bisa memelihara kesehatan, Leopold pun merekomendasikan bahwa wudhu tidak hanya untuk orang Muslim saja. Perintah berwudhu dalam salat terdapat dalam Alquran Q.S. Al-Maidah Ayat 6:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُون
Demikian ulasan yang bisa saya rangkum, sedikit banyak kesalahan, di sebabkan dangkalnya ilmu pengetahuan saya, maka dari itu mohon di koreksi dan jangan lupa kasih komentar di bawah untuk saya perbaiki, Terima kasih.
Wallahu A'lam.
Baca Juga: