Keyakinan telur dulu baru ayam awalnya merupakan faham dari ahli filsafat yang banyak merenungi hakikat kehidupan dengan menggunakan akal dan logika saja.
Syaikh Abdullah Al-Mani’ berkata:
“Penemuan (pernyataan telur dahulu dari ayam) adalah dukungan untuk teori Darwin mengenai penciptaan dan evolusi.
Teori ini bersandar pada teori “pengingkaran terhadap Tuhan”. Mereka mengira ini terjadi secara kebetulan.
Baru-baru ini “Discovery Science” menemukan fakta ilmiah mana yang lebih dahulu ada. Menurutnya, ayam lah yang pertama ada. Hal ini karena telur membutuhkan struktur berupa protein yang hanya diproduksi oleh ayam betina. Ini menjelaskan bahwa tidak mungkin telur ada lebih dahulu, sedangkan telur itu membutuhkan protein yang hanya ada pada ayam betina.
Pertanyaan di atas umumnya sering kita temui di saat sedang bersenda gurau bersama teman-teman. Namun, jawaban yang benar sesuai aqidah Islam adalah ternyata ayam lebih dulu ada sebelum telur.
Ini jelas karena Allah berfirman telah menciptakan makhluk hidup termasuk hewan berpasang-pasangan. Jadi yang diciptakan adalah ayam baru kemudian telur.
Allah Ta’ala berfirman:
Ini jelas karena Allah berfirman telah menciptakan makhluk hidup termasuk hewan berpasang-pasangan. Jadi yang diciptakan adalah ayam baru kemudian telur.
Allah Ta’ala berfirman:
ومن كل شيء خلقنا زوخين لعلكم تذكرون
“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasang supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” (Az Dzariyat 49).
Allah mempertegas lagi dalam ayatNya:
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Az-Zumar 6).
Dari ayat-ayat di atas, dapat kita simpulkan, bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Dari hal-hal yang sederhana, seperti malam dan siang, atas-bawah, panjang-pendek, dan tak terkecuali semua makhluk hidup di bumi.
Allah mempertegas lagi dalam ayatNya:
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Az-Zumar 6).
Dari ayat-ayat di atas, dapat kita simpulkan, bahwa Allah telah menciptakan segala sesuatunya berpasang-pasangan. Dari hal-hal yang sederhana, seperti malam dan siang, atas-bawah, panjang-pendek, dan tak terkecuali semua makhluk hidup di bumi.
Dengan berpasang-pasangan itulah, makhluk hidup yang ada di bumi bisa berkembang biak/beranak pinak.
Dari situlah telur tercipta dari induknya.
Allah menciptakan garis takdir yang berbeda beda dari setiap mahkluk,
Ada yang dengan cara beranak dan ada yang bertelur. Semua telah menjadi ketetapanNya.
Kita sebagai umat islam, telah di beri pedoman berupa Al Qur'anul Karim, yang di dalamnya banyak tersimpan rahasia-rahasia alam, yang harus kita gali untuk kita renungi dan kita imani bersama.
Wallahu A'lam.
Baca Juga: