Kisah Nabi Ibrahim dan Seekor Katak


Diriwayatkan oleh Al Imam Ibn Hajar didalam Fathul Baari bisyarah Shahih Bukhari bahwa ketika Nabiyullah Ibrahim as ini sudah siap dibakar oleh Namrud karena menghancurkan semua berhala dan menggantungkan kapak yang menghancurkan semua berhala pada berhala yang paling besar maka rakyat sudah tahu ini yang berbuat adalah Ibrahim maka bakar.

Ketika kayu-kayu bakar sudah ditumpukkan disekitar Ibrahim bagaikan bukit yang besar maka disaat itu Rasul saw menyampaikan riwayat cerita ini sebagaimana dijelaskan didalam Fathul Baari Al Masykur bahwa langit dan bumi dan malaikat berdoa kepada Allah:

“Wahai Allah kekasih-Mu itu Ibrahim mau dibakar” 
Maka Allah menjawab: “Aku lebih tahu daripada mereka alam semesta”. Wahai alam semesta, wahai gunung, wahai malaikat, wahai alam jika Ibrahim meminta bantuan kepada kalian, memerintah kalian maka taati, perintah Allah.

Nabiyullah Ibrahim berdoa “wahai Allah Engkau Maha Tunggal di langit dan bumi, aku ini sendiri di muka bumi, tidak ada manusia menyembah-Mu selain aku di muka bumi ini, di dunia ini”.

Saat itu Nabi Ibrahim sendiri dan belum punya umat. Engkau Maha Tunggal ya Rabb dan aku sendiri di bumi ini, tidak ada satu pun yang menyembah-Mu di muka bumi.
“Hasbiyallahu wani’mal wakiil”
cukup bagiku Engkau wahai Allah daripada hal-hal yang perlu kuminta perlindungan.

Maka Allah melihat api Namrud dinyalakan dan Allah memerintahkan “kuuniy bardan wa salaaman ala ibrahim..”, (QS. Al Anbiya 69)
wahai api jadilah kau sejuk dan membawa kesejahteraan atas Ibrahim as.

Kita lihat bagaimana mesranya doa Nabi Ibrahim kepada Allah. Bagaimana pasrah dirinya Nabiyullah Ibrahim kepada Allah, Khalilullah (kekasih Allah). Kita lihat riwayat yang berkaitan dengan ini.

Diriwayatkan di dalam Syi’bul Iman oleh al-Imam Baihaqi, juga di dalam Tafsir Imam al-Qurthubi, ketika seekor katak tidak tahan melihat Nabi Ibrahim hendak dibakar oleh Raja Namrud, (padahal) tidak mampu berbuat apa-apa, ia hanya menaruh air di mulutnya.

Berapakah besar mulutnya katak untuk memadamkan apinya Nabi Ibrahim? (Api menyala) lebih besar dari bukit, Katak mengambil air dari sungai dan melompat-lompat dan menyemburkan air itu ke api. Tidak berguna perbuatan katak itu, tidak akan dapat memadamkan api, tapi Yang Maha Melihat, (tetap) melihat!

Allah Swt. melihat jiwa seekor katak yang kecil yang tidak dilihat oleh makhluk lainnya. Allah Swt tahu niat dari hambaNya yang kecil itu. Cintanya kepada Nabiyullah Ibrahim dan niatnya menyelamatkan Nabi Ibrahim (padahal Nabi Ibrahim sudah dilindungi oleh Allah).

Maka Allah mengharamkan katak untuk dibunuh sampai akhir zaman. Semua katak, padahal ini perbuatan satu saja. Yang berbuat satu, semua katak sampai akhir zaman haram dibunuh.

Sampai diriwayatkan lebih dari 20 hadis, pelarangan Nabi Saw agar tidak membunuh katak. sehingga para sahabat datang kepada Rasul Saw, mengajukan pertanyaan: “Ada katanya jenis obat tapi diambil dari katak, harus membunuh katak?”

Rasulullah Saw melarangnya: “Jangan jadikan perubatan dari katak.” Kenapa? karana katak dilindungi sampai akhir zaman. Berkah satu diantaranya pernah ingin menyelamatkan Nabi Ibrahim As.

Lihatlah betapa Allah menghargai keinginan mulia, walaupun tidak mampu berbuat apa-apa, walaupun tidak mampu merubah keadaan, tetapi hal itu dihargai oleh Allah dan dilihat.

Lebih-lebih lagi orang-orang yang mencintai Sayyidina Muhammad Saw. Pemimpin Para Nabi dan Rasul dan orang-orang yang membantu apa-apa yang diperjuangkan oleh Rasulullah Saw. Barangkali perbuatannya tidak berarti, tapi itu usaha yang dihargai oleh Allah Swt. Wallahu`alam

Dari kisah di atas kita bisa ambil pelajaran bahwa, tidak akan sia-sia kita melakukan kebaikan, sekecil apapun kebaikan itu, akan di lihat oleh Allah SWT,
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya." (QS. Al-Zalzalah 8).

SEMOGA KISAH INI BERMANFAAT DAN MENJADI TAULADAN BAGI KITA SEMUA

Wallahu A'lam

Baca Juga:


Post a Comment (0)
Previous Post Next Post