Tragedi Jembatan Paledang, Bogor


Terowongan Paledeng


Terowongan Kereta Paledang di Bogor mungkin terlihat seperti terowongan pendek biasa bagi banyakan orang. Ukurannya kecil dan hanya memiliki panjang 10 meter.


Tidak ada ciri khas terowongan yg memiliki celah kecil ini. Tapi siapa sangka, lokasi ini memiliki tragedi kelam dan menjadikannya salah satu sudut Horor di Bogor, Jawa Barat. Sehingga membuat terowongan ini memiliki kesan mengerikan..


Terowongan ini dibangun sejak masa penjajahan kolonial, melalui kerja paksa para leluhur bangsa ini berkorban nyawanya membangun rel dari Bogor - Sukabumi ini. Beberapa diantara mereka gugur karena kelelahan dan kelaparan yang menyakitkan.


Selain proses pembuatannya yang menyimpan penderitaan, pasca terowongan ini dibangun, pernah ada kejadian yang sangat membuat geger masyarakat bogor kala itu.


Ada sekitar 20an orang pelajar yang hendak melakukan perjalanan dari Bogor ke Sukabumi. Sebagaimana yg kita tau, dulu perkeretaapian tidak seperti sekarang. Masih banyak penumpang yang naik tidak pada tempatnya dan memenuhi atap kereta, termasuk diantaranya para pelajar tadi.


Sebelumnya saat di stasiun sudah diperingatkan bahwa didepan akan ada terowongan yang celah antara jembatan dan kereta sangat rendah. Ketika berbaring pun, sedikit rambut akan tetap mengenai bagian bawah jembatan, namun sepertinya peringatan ini dianggap sepele oleh para pelajar tersebut.


Mereka tetap memaksa naik dan bertahan di atas sampai akhirnya tiba waktunya kereta berangkat. Besar dugaannya para pelajar ini pertama kali menaiki kereta tujuan Bogor - Sukabumi itu dan tidak tau apa yang ada didepan mereka.


Keretapun melaju dan hal yang ditakutkan pun terjadi. Para pelajar itu tidak siap dan tidak berhasil menyembunyikan kepala dan tubuh mereka saat kereta melewati terowongan paledang. Akhirnya mereka tewas, dengan jasad yang sangat mengenaskan.



Mereka tidak siap mendapati celah setipis itu. Mereka yang gagal merunduk, harus merelakan kepalanya "tertinggal" karena tersangkut bagian bawah jembatan.


kepala mereka yang terlepas, tangan yang terputus, dan bagian tubuh yang "terpelintir" karena gesekan antara atap dan badan mereka didorong oleh kereta. bahkan warga menemukan bola mata yg menggelinding dari lokasi. Tragedi ini menjadi salah satu yg terkelam di terowongan tersebut.


Suara hantaman tubuh tubuh mereka membuat suara gemeretak yang cukup kuat sehingga warga keluar dan melihat. Beberapa korban masih sadar, tapi dengan tubuh yang tidak utuh. menurut beberapa sumber, ada korban yang terputus setengah tubuhnya dan masih sempat berkomunikasi


"pak.. badanku mana pak.."


Lalu tak lama, ia mulai muntah darah dan meninggal.


Isu yg menyebar menyebutkan, bahwa sering terdengar suara tangis atau tawa riang beberapa orang pada malam hari dari dalam terowongan tersebut. Padahal sejatinya dibawah terowongan tersebut kosong.


Kadang juga ada suara seperti orang berjalan dan suara khas seseorang yg membawa tas berat. Warga sekitar mempercayai itu adalah refleksi/residual energi dari para korban peristiwa tragis di tahun 2000 silam tersebut.


Buat yang nanya, kalo naik krl commuter line, apakah lewat jembatan ini? Jawabannya, enggak. Karena ini ada sesudah Stasiun Paledang yang jaraknya tidak begitu jauh dari Stasiun Bogor.


Dari peristiwa ini sebanyak 12 orang pemuda meninggal dunia dan ada sekitar 10 orang yang mengalami luka sangat serius, sebagian diantaranya mengalami cacat permanen.


Mari kita doakan para korban agar diampuni dosanya dan diterima amalnya. Aamiin..

Wallahu A'lam.


Baca juga:


Sanggar Wonomarto Tempat Sembah Hayang / Meditasi


Tradisi Ruwatan

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post