Tragedi Pembakaran Mall Klender, Mei 1998

Pasca Kebakaran

Kerusuhan Mei 98, adalah salah satu momen kelam bagi sejarah Indonesia. Di saat lemahnya pemerintah saat itu akibat krisis kepercayaan dan serangkaian kasus kemanusiaan, mengakibatkan terjadinya chaos dimana mana. Setidaknya 3 kota besar mengalami demonstrasi dan kerusuhan besar besaran, terutama Jakarta


Serangan terhadap suatu etnis dan penjarahan menjadi momok menakutkan kala itu. Orang orang mulai kehilangan akal sehatnya. Mereka mencuri dan melakukan tindak asusila karena pemerintah dianggap sudah tidak lagi memiliki kuasa atas rakyatnya.


Salah satu lokasi yang menjadi saksi bisu kerusuhan itu adalah Mall Klender. Mall "Yogya" Klender atau Plaza Yogya, adalah salah satu mall yang ramai pada masanya. Ketika meletus kerusuhan 14 Mei 1998, mall ini menjadi salah satu sasaran warga untuk menjarah.


Ketika penjarah mencoba masuk, beberapa orang coba menahan namun tidak berhasil. Walaupun saat itu mall tutup, namun masih ada beberapa petugas yang memasang badan untuk menahan penjarahan. Namun beberapa provokator datang dan menggoreng semangat orang orang untuk menjarah.


Bahkan menurut kabar yang beredar, ada suara senjata api meletus di tengah tengah kerumunan orang saat itu guna menakut nakuti para penjaga mall. Saat itu mall ditinggalkan oleh para karyawan sehingga penjarah terkesan leluasa menjarah apapun


Ketika celah terbuka, para penjarah meringset masuk ke dalam mall yang tutup itu. Semua kalangan dari pria, wanita, muda dan dewasa ikut menjarah di dalamnya. Situasi amat mencekam.. mall dalam keadaan minim cahaya karena memang sedang tidak beroperasi.


Sampai tiba tiba, sejumlah orang mengumpulkan pakaian dan kasur ke bagian tengah lantai satu. Tak lama, mereka kembali dengan membawa bensin/minyak tanah dan menumpahkannya ke tumpukan kain dan kasur tadi. Orang orang yang melihat ini segera mencegahnya.. "woy jangan dibakar! Jangan dibakar!"


Tapi agaknya orang orang tersebut tidak menggubris permintaan para penjarah. Mereka langsung menyulut api yang dengan cepat merambat di tumpukan kain dan pakaian itu, dan perlahan lantai 1 sudah menjadi lantai api.


Nyala api langsung menyebar ke lantai 1. Mall yang gelap seketika muncul sinar dari arah bawah. Orang orang mulai berteriak "Apiii Apiii!!!" Namun sebagian lagi terlalu sibuk dan tidak menyadari hal itu dan terus menjarah.


Tak lama api itu menyambar hal hal yang mudah terbakar disekitarnya. Lantai 1 mall klender menjadi lautan api. Beberapa ada yang sempat keluar menyelamatkan diri, sebagian lagi yang tengah menjarah di lantai atas "terkepung" oleh api yang menutupi lantai 1, dan seketika mereka panik.


Kepanikan semakin menjadi jadi setelah sadar akses keluar benar benar terkunci kecuali sumber mereka masuk di pintu depan! Dan saat itu pintu depan pun sudah terkunci entah sejak kapan.


Suhu ruangan terus naik. Orang orang mulai berteriak meminta tolong. Mereka lupa dengan harta benda yang sedang mereka jarah. Kini yang mereka pikirkan adalah bagaimana cara untuk selamat.


Beberapa warga diluar mall melihat kobaran api mulai membumbung tinggi. Mereka melihat bayangan orang orang yang tengah ketakutan dibalik kaca kaca mall. Warga kemudian berinisiatif membawakan kasur dan benda benda lain jika saja ada yang nekat untuk melompat.


Dan benar saja, beberapa dari penjarah itu memilih melompat dan bertaruh dengan keberuntungannya. Beberapa selamat walau mengalami cedera karena meloncat dari tempat yang tinggi, dan ada diantaranya yang justru tewas.


Sementara sisanya yang berada di dalam hanya menunggu keajaiban. Menunggu pemadam kebakaran datang atau keajaiban lainnya. Mereka tidak punya keberanian untuk melompat, dan mereka juga tidak lagi memiliki akses jalan untuk keluar kecuali menginjak api di lantai 1.


Asap makin menghitam. Mereka mulai sulit mendapatkan oksigen untuk bernafas. Beberapa diantara mereka akhirnya tumbang karena kekurangan oksigen. Mereka pingsan.


Sementara yang lain, tidak terpikirkan untuk membantu temannya yang pingsan, karena iapun tidak tau cara untuk selamat dari kobaran api di hadapan mereka kini. Nahas, pemadam kebakaran dan warga kala itu gagal menyelamatkan mereka.


Mall klender menjadi lokasi kematian tragis sedikitnya 400 orang yang tewas terpanggang api di hari itu. Badan mereka mengering dan menghitam. Diantara mereka ditemukan dalam posisi saling berdekatan.


"Bau daging hangus" Ya itulah kesan warga sekitar ketika ditanya bagaimana kondisi saat mall klender terbakar bersama 400an orang didalamnya.


Pemadam kebakaran mengerahkan segala upaya untuk cepat memadamkan api namun keberadaan kain dan bensin, serta letak sumber kebakaran yang berada di lantai 1 telah merembet hingga keatas menyulitkan pemadaman.


Ketika api telah padam dan dilakukan penyisiran lokasi, akhirnya ditemukanlah sisa sisa tubuh manusia yang telah hangus terbakar. Tidak bisa dikenali apapun kecuali sebagian tanda seperti cincin emas atau kalung yang dipakai. Baju, kulit, dan rambut semua habis terbakar.


Para petugas mengevakuasi jasad korban dan menaruhnya di dalam plastik hitam. Warga yang merasa keluarganya kemungkinan berada di dalam mall saat kejadian diminta untuk datang untuk mengenali ciri ciri jenazah selama hidup.


Namun banyak diantaranya pulang dengan tangan hampa karena tidak mampu membedakan mana bapaknya, mana anaknya, mana istrinya dan mana saudaranya.


Kejadian na'as ini menjadi polemik besar dan masih sering dipertanyakan hingga sekarang. Benarkah memang ada unsur kesengajaan dalam proses terbakarnya mall klender?


Beberapa saksi mata mengatakan bahwa ada provokator yang sengaja menyuruh warga masuk ke dalam mall, lalu tak lama ia bersama beberapa orang lainnya datang, dan memecahkan kaca kaca mall dan orang orang yang sama juga menyulut api di dalam mall saat banyak orang mencegahnya.


Kesan Dikuncinya dan dijebaknya warga saat itu juga menjadi indikasi bahwa memang ada kesengajaan untuk melakukan pembakaran ini. Sayang, kasusnya tidak pernah diungkap selama bertahun tahun hingga kini dan dianggap sebagai perbuatan "oknum" tanpa diketahui siapa identitasnya


Teror dan tanda tanya bukan hanya berasal dari jalannya kejadian, tapi juga pasca kejadian. bau daging terbakar, bau darah, dan suara jeritan di dalam mall saat mall belum direnovasi menjadi cerita selanjutnya yang cukup meresahkan masyarakat di sekitar lokasi.


Kengerian mengenai bangunan ini begitu membekas. Coba tanyakan kepada para saksi mata atau setidaknya orang yang mendengar kisah ini langsung dari orang orang yang berhasil selamat kala itu.


Hal mencekam lain timbul setelah jenazah para korban ditemukan dan dipindahkan dari lokasi kejadian. Kita bisa yakini bahwa tidak semuanya dipindah, pasti ada beberapa arang yang sebenarnya adalah bagian dari tubuh manusia yang gosong karena terpanggang.


Beberapa kisah mengerikan dan diluar nalar tersebar dari mulut ke mulut. Bahkan ada beberapa diantaranya adalah orang yang merasakan atau melihat langsung. Ya, mall klender berubah jadi mall mengerikan dengan aura mistis yang luar biasa.


Selama beberapa waktu bangunan ini masih dalam bentuk lamanya, lengkap dengan bagian kehitaman bekas kebakaran. Saat itu, hampir tidak ada orang yang berani memasukinya lagi atau sekedar berada di sekitaran kawasan mall pada malam hari.


Salah satunya dialami oleh seorang pria bernama Yanto yang kehilangan sang ayah dalam kejadian itu. Sama seperti kebanyakan pemuda saat itu, Yanto rupanya hendak ikut menjarah.


Khawatir anaknya akan mengalami bahaya, Ayah Yanto pun menyusul ke Mall Klender. Tujuannya adalah untuk mencari Yanto untuk mengajaknya pulang dan tak usah menjarah. Tapi naas, saat sedang mencari anaknya itu, ayah Yanto justru terjebak dalam kebakaran itu dan tewas bersama yang lain.


Tiga hari pasca kejadian, jenazah ayahnya belum juga ditemukan. Tiba-tiba saat Yanto ada di depan rumahnya, ia bertemu dengan seorang misterius yang berkata: "Ada yang mencari kamu di lantai 3 Mall Yogya. Posisinya pas di samping tangga jalan".


Antara penasaran dan bingung, Yanto langsung kembali lagi ke gedung mall Klender. Betapa kagetnya dia saat mengetahui apa yang ditemukan di sana. Sesampai di lantai 3 Mall Yogya, Yanto langsung menuju sampai tangga.


Dan dia melihat jenazah ayahnya di sana. Jenazah itu bisa ia kenali dari jam tangan yang masih tampak utuh dan tidak terbakar di tangan jenazah ayahnya.


Setelah gedung mall berlantai enam itu hangus terbakar dan dibiarkan sementara, banyak warga di kawasan Mall Klender mengalami kejadian yang tidak masuk akal. Bahkan di atas jam 10 malam sudah tidak ada kendaraan yang berani melewati Mall Klender.


Tidak hanya kendaraan yang enggan melaju, para pedagang juga tidak ada yang berani berjualan di sekitar Mall. Kenapa ini terjadi, karena sering tercium bau busuk, bau daging gosong atau bahkan bau anyir yang masih tercium di sekitaran lokasi.


Selain itu banyak kabar mengatakan bahwa saat gedung mall sudah di kosongkan, ketika malam hari mall ini masih terdengar ramai dari arah dalamnya. Terkadang dari arah dalam bangunan terdengar suara jeritan, tangisan, hingga orang orang yang berteriak teriak minta tolong.


Semuanya berasal dari dalam mall kosong yang bersegel polisi. suara suara itu seperti refleksi peristiwa dari mereka yang harus meregang nyawa karena terkurung


Pengalaman lebih ekstrim lainnya dialami oleh para security kawasan mall tersebut. Konon setelah direnovasi dan menjadi City Plaza Klender seperti sekarang, hawa menyeramkan dari bangunan itu masih terasa.


Menurut berita dari wawancara sebuah situs Tagar Id kepada satpam bernama Ridi. Ketika malam hari akan tercium bau darah yang amat terasa di kawasan mall tersebut. 


Terkadang malah dia melihat seseorang yang berjalan dengan kondisi badan melepuh seluruhnya, atau bagian tubuhnya tidak lengkap berjalan jalan di mall tersebut ketika waktu sudah menunjukkan jam 10 malam dimana mall sudah tutup.


Selain itu masih banyak kisah lainnya, mulai dari suara wanita merintih di kamar mandi. Lift yang berbau darah, hingga sosok perempuan berambut panjang yang terus menerus menyisir rambutnya.


Namun satu yang bisa pegang, itu semua adalah residual energi atau refleksi dari jin yang menyaksikan kejadian itu dan menirukannya. Para korban yang tidak dapat dikenali akhirnya dikuburkan secara masal di lokasi tersendiri pada pemakaman umum pondok Rangon.


Terdapat monumen ikonik yang berada di sisi pemakaman massal tersebut, berbentuk tangan dibalik kain yang tengah dijahit dengan jarum benang.


Di sekitar monumen korban 1998 itulah terdapat 113 nisan tanpa nama yang dibawah nisan tersebut terkubur para korban serangkaian tragedi mei, termasuk korban kebakaran mall Klender


Para korban terpaksa dimakamkan secara massal dan tanpa nama akibat minimnya tanda identitas dan hangusnya seluruh badan korban sehingga tidak mungkin lagi dikenali jenazahnya.


Para keluarga korban yang berziarah tidak mengetahui yang mana makam anaknya, dimana makan ayahnya, dimana makam saudaranya, mereka hanya berdoa disana, mendoakan keseluruhan korban.


Mari kita doakan semoga para korban diterima disisi Nya, dan diampuni dosanya. Dan semoga para pelaku PEMBAKARAN atas dasar apapun itu, mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatan yang mereka lakukan.


Tambahan sedikit. Mall Klender sudah dibangun ulang dan menjadi mall modern yang mencoba lepas dari kesan horor yang terlanjur melekat padanya. Nama Mall ini sekarang adalah City Plaza Klender.



Wallahu A'lam.

Baca juga:

Tragedi Jembatan Paledang, Bogor

Tragedi Gerbong Maut Bondowoso, November 1947




Post a Comment (0)
Previous Post Next Post